Senin, 01 Juli 2013

Pengertian Tanah


A.TANAH
1.   Tanah
Tanah merupakan lapisan terluar dari permukaan bumi serta merupakan hasil pelapukan batuan danbahan organik yang hancur akibat proses bahan organik yang hancur akibat proses alam. Pada dasarnya, tanah berasal dari alam. Pada dasarnya, tanah berasal dari alam.
a. Kareristik Tanah
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah. Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi. Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah. Tubuh tanah (solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan mengalami proses pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat ini tidak ada yang lebih tua daripada periode Tersier dan kebanyakan terbentuk dari masa Pleistosen.
Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Tanah non-organik atau tanah mineral terbentuk dari batuan sehingga ia mengandung mineral. Sebaliknya, tanah organik (organosol/humosol) terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi. Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut dan kelak dapat menjadi batu bara.
Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi karena mengandung beberapa asam organik (substansi humik) hasil dekomposisi berbagai bahan organik. Kelompok tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan mineral berasal dari aliran air atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup.

Tanah organik dapat ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang) sehingga mampu menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah capaianoptimum.
Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk partikel pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian ditentukan oleh komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasir, lanau (debu), dan lempung. Tanah pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh (loam).Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antar agregat. Tanah tersusun dari tiga fasa: fasa padatan, fasa cair, dan fasa gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang antara gregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini. Ruang antaragregat disebut sebagai porus (jamak pori).
Struktur tanah baik bagi perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup besar dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadi semakin liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori.


b.   Pembentukan tanah
 Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi. Seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu.Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan klasifikasi tanah.
c.    Penampang Tegak Tanah
Lapisan paling atas disebut sebagai horizon organik (horizon O). Mengandung detritus, sampah-sampah daun, dan materi lainnya yang terhampar di permukaan tanah. Lapisan ini berwarna gelap karena adanya pembusukan materi organik dari sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang telah mati, dan pembusukan ini memperkaya kandungan nutrient/zat hara tanah.Di bawah lapisan horizon O, terdapat lapisan topsoil (horizon A). Mengandung campuran materi yang belum membusuk sempurna, organisme (seperti bakterti, jamur, cacing, dan hewan-hewan kecil lainnya), dan beberapa partikel mineral anorganik. Biasanya lapisan ini lebih gelap dan lebih longgar (membentuk pori-pori tanah) dibanding lapisan dibawahnya. 

 Akar tumbuhan biasanya tumbuh sampai lapisan ini. Bersama lapisan horizon O, lapisan ini mengandung sebagian besar materi organik, yaitu antara 1% - 7% dari volume yang ada. Ruang pori-pori antara materi organik padat dengan partikel anorganik mengandung air dan udara yang juga memiliki peran penting bagi metabolisme tanah.Horison B atau lapisan subsoil, yang terletak di bawah lapisan topsoil, biasanya berwarna terang, tebal, padat, dan kandungan materi organiknya sedikit. Lapisan subsoil ini disebut juga sebagai zona leaching, dimana pada lapisan ini tertumpuk campuran materi dan lapisan atasnya yang ikut terbawa arus air.
Lapisan paling bawah adalah horison C. lapisan ini merupakan lapisan transisi antara material induk dengan lapisan tanah (di atasnya). Materi anorganik dari pecahan material induk dapat ditemukan di sini. Lapisan ini tidak mudah mengala perubahan dibandingkan lapisan sebelah atasnya dan sedikit sekali organismenya.
d.    Warna Tanah
Warna tanah merupakan ciri utama yang paling mudah diingat orang. Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning, hingga putih. Selain itu, tanah dapat memiliki lapisan-lapisan dengan perbedaan warna yang kontras sebagai akibat proses kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching). Tanah berwarna hitam atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang tinggi, baik karena pelapukan vegetasi maupun proses pengendapan di rawa-rawa.
Warna gelap juga dapat disebabkan oleh kehadiran mangan, belerang, dan nitrogen.Warna tanah kemerahan atau kekuningan biasanya disebabkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi, warna yang berbeda terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia pembentukannya. Suasana aerobik/oksidatif menghasilkan warna yang seragam atau perubahan warna bertahap, sedangkan suasana anaerobik/reduktif membawa pada pola warna yang bertotol-totol atau warna yang terkonsentrasi. Warna tanah adalah karakteristik tanah, yang berguna sebagai penunjuk kualitas tanah secara sepintas. Warna tanah tergantung pada induk dan hasil proses pembentukan tanah. Pada keadaan tertentu warna tanah ikut mempengaruhi temperatur tanah. Variasi tanah sangat tergantung pada kadar organik tanah. Bila penentuan kadar organik tanah secara tepat sulit dilakukan, maka sering kadar organik tanah diperkirakan berdasarkan indeks warna tanah.
 Tanah yang kadar organiknya tinggi lebih gelap warnanya dibandingkan dengan tanah yang rendah kadar organiknya. Banyak juga faktor lain yang ikut menentukan warna tanah. Warna tanah dapat berpengaruh terhadap kondisi dan sifat tanah melalui radiasi cahaya yang diserapnya. Tanah yang berwarna hitam atau gelap akan banyak menyerap panas dibandingkan yang berwarna muda. Oleh karena itu, tanah yang berwarna gelap atau hitam lebih cepat menyerap panas dan lebih panas dari tanah yang berwarna muda bila langsung terkena cahaya matahari. Cepat dan banyaknya panas yang diterima tanah tergantung pada warna tanah.
Tanah yang berwarna gelap lebih cepat kering dibandingkan dengan tanah yang berwarna terang atau muda.Warna tanah juga ikut berpengaruh terhadap suhu dan kelembaban tanah karena kecepatan penyerapan panas dipengaruhi oleh warna tanah. Dengan demikian, warna tanah secara tidak langsung akan menentukan kehidupan organisme tanah.
 

Tidak ada komentar: